Kamis, 06 Maret 2014

Hisab Bujur/Lintang Suatu Daerah Kajian Ilmu Falak (Budi Ahid Al Falaky At Tijani)

Hisab Bujur/Lintang Suatu Daerah Kajian Ilmu Falak (Budi Ahid Al Falaky)



Untuk menghitung suatu lintang dan bujur pada suatu tempat, kita harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menghitung Bujur suatu tempat
Alat-alat yang digunakan :
1. Tongkat istiwa (misalnya ukuran 100 cm)
2. Kapur tulis/spidol warna
Data-data yang diperlukan :
1. Buku jadwal Efhemeris Hisab & Rukyat yang dikeluarkan oleh Kemenag RI
2. Cocokan Jam yang akan dipakai dengan waktu
3. Kalkulator jika diperlukan
Langkah-langkah ;
Contoh ; kita akan menghitung bujur Kota Cimahi
Langkah Pertama
1. Buatlah garis lingkaran tepat seukuran tongkat istiwa’
2. Perhatikan bayang-bayang ketika disaat posisi matahari zawal tepat diatas tongkat istiwa.
3. Catat waktu dengan teliti, misalnya, jam 11’ 53” 19’
4. Ukurlah panjang bayang-bayang tersebut. Misalnya, panjang bayang-bayang tersebut 35 cm.
5. Amatilah gerakan bayang-bayang tersebut. apakah berada di sebelah selatan ataukah utara. Misalnya bayang-bayang zawal mengarah ke selatan. ini berarti tempat pengukuran berada pada posisi selatan.
Langkah Kedua
1. Catat hari dan tanggal pengukuran Kamis tanggal, 19 Agustus 2009
2. Catat pada data astronomi Efhemeris 2009 dalam daftar Equation of Time; Kamis, tanggal 19 Agustus 2009., yaitu, (12 = -3 31 detik)
3. 12 – e = 12 - (-3’ 31”) = 12’ 3’ 31” (LMT ; Local Mean Time). Matahari akan berkulminasi pada jam 12’03” 31”
4. Pada meridian 105 ’ BT bujur WIB. 12’03”31’ – 11’ 53”19’= 0’10”12’. Dilokasi pengukuran, matahari berkulminasi lebih awal 10 menit 12 detik dari pada di bujur WIB. Ini berarti lokasi pengukuran berada di sebelah timur bujur WIB (105’ BT) dengan perbedaan 00:10:12 x 15’ (1 jam) = 000 2’33”00’. Dengan demikian bujur tempat yang diukur adalah 105’+ 2’ 30” 00’ = 107033”00’
Kesimpulan perhitungan ;
Equation of time (e) (19 Agus 2009) = -3’ 31”.
Merfass (M) = 12 – e = 12 - (-3’ 31”) = 120 3’ 31”
= 120 3’ 31” .LMT (Local Mean Time)
Meridian 1050 BT WIB. = (12003”31’ – 110 53”19’) x 15’ = 2033”00’
= 1050 + 2’33”00’ = 107’33”00’
= 107033”00’
Bujur Kec. Cimahi Utara - Kota Cimahi adalah 107033”00’ BT
2) Menghitung Lintang suatu tempat
Contoh Menghitung Lintang Kec. Cimahi Utara- Kota Cimahi
Catat panjang bayang-bayang tongkat istiwa’ misalnya, 35 cm
Tangen h (tinggi matahari) = Panjang tongkat
Panjang bayang-bayang
= 100’ cm = 2.857142857
35 cm
Tan h = 70.70995378 = 70042”35.83’
900 - 65054”55.28’ = 19’17”24.17’
Catat daftar deklinasi tanggal 19 Agustus 2009 (Buku Efhemeris hisab & Rukyat 2009)
Waktu pengukuran jam 11053”19’ WIB = 04 :53 :19 GMT
WIB jam 11/GMT jam 4 = 120 24” 55’
WIB jam 12/GMT jam 5 = 12’ 24” 05’ -
Selisih waktu = 00’00’50’
gerakan matahari x selisih waktu = 53”19’ x 50” = 000”44.43’
WIB jam 11/GMT jam 4 = 120 24” 55’+ 0’0”44.43’ = 12025”39.43’
12’25”39.43’ - 19’17”24.17’ = -6’51”44.74’ dibulatkan = -6’ 52”
Kesimpulan Lintang dan Bujur Kota Cimahi, yaitu ;
 -6’ 52” LS (Lintang Selatan)
 107033”00’ BT (Bujur Timur)
3) Menghitung Lintang Dua Daerah
Bujur Bandung λ 1070. 37’
Bujur Mekkah λ 390 . 50’ -
670. 470 x 4 = 2710 080 0
Selisih = 2710 080 0 : 60 = 4 j 31 m 8 d

Bandung (BT) λ 1070. 37’
Jakarta (BT) λ 1070 . 00’ -
000 370 x 40 = 000 1480 Selisih = 00j 2 m 28 d
Karimun Jawa (BT) λ 1100. 25’
Jambi (BT) λ 1030. 38’ -
060 470 x 40 = 000 270 80 Selisih = 00j 27 m 8 d





4) Menghitung Lintang suatu Daerah dalam Peta
Cara ini bisa kita tempuh dengan melihat garis bujur dan lintang terdekat dengan kota itu dan menghitung dengan rumus interpolasi. Misalkan kita akan menghitung lintang dan bujur dari gunung Arjuno (Jawa Timur), maka bisa kita lakukan dengan membuka peta Jawa Timur. Perhatikan gambar berikut ini:

Pengukuran Gunung Arjuno pada peta
Data yang kita peroleh dari peta :
• Garia a pada 70 50’ LS (A) - Garis c pada 1120 50’ BT
• Garis b pada 80 LS (B) - Garis d pada 1130 BT
• Jarak a – b = 33 mm (I) - Jarak c – d = 33 mm
Posisi gunung Arjuno (G) terletak 20 mm(C) dari garis a dan 9 mm dari c. Dengan data tersebut data kita hitung bujur dan lintang dari gunung Arjuno dengan menggunakan rumus Interpolasi sebagai berikut :

Untuk menghitung Lintang gunung Arjuno, kita dapatkan penghitung sebagai berikut;
X = 70 50’ – ( 70 50’ – 80) x 20 / 33
X = 70 56’ 3.64’’
Sedangkan menghitung Bujur gunung Arjuno kita hitung sebagai berikut:
X = 1120 50’’ – (1120 x 1130 ) x 9/33
X = 1120 52’ 43.6”
Jadi posisi Gunung Arjuno adalah Lintang -70 56’ 3.64’’ dan Bujur 1120 52’ 43.6
5) Menghitung Jarak dan Luas suatu Daerah
• 10 (derajat) bujur/lintang = 111,322 km = 111.322 meter
• 10 (derajat) bujur/lintang = 60’ (menit) = 3600” (detik)
• 1’ (menit) bujur/lintang = 60” (detik)
• 1’(menit) bujur/lintang = 1.885,37 meter
• 1” (detik) bujur/lintang = 30.9227 meter
Berapa jarak antara 70 10’30” sampai 8015’40”
70 x 111.322 m = 111.322 m
5’ x 1.885,37 m = 9 426 85 m
10” x 30,9227 m = 309,227 m +
= 121,058,007 m
= 121,058, k m
Diasumsikan bahwa bola Bumi 360° dengan kelilingnya di ekuator 40.000 km. maka untuk 1° busur jaraknya adalah: 40.000: 360 x 1 km = 111,1 km.
Sehingga untuk 1 menit waktu sama dengan 111,11 km: 4 = 27,77 km. Sehingga jika kita menggunakan ihtiyath 1 menit maka jangkauannya dari pusat kota (tempat yang dijadikan sebagai acuan koordinat geografis kota tersebut) sampai ke tepi barat kota sejauh 27,77 km.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar